SINERGANTARA Menang Runner-Up Global Innovation Competition di Nairobi
Ilham Cendekia Srimarga dan Widi Heriyanto dari Sinergantara meraih posisi runner-up dalam Global Innovation Competition yang diadakan Making All Voices Count. Ilham dan Widi mengangkat isu pemanfaatan teknologi SMS gateway untuk mengurangi kasus kematian ibu melahirkan. Ide ini bersaing dengan ratusan ide dari berbagai negara sejak Desember 2013, dan berhasil menjadi satu dari sepuluh finalis yang berhak menghadiri kompetisi di Global Innovation Week di Nairobi, Kenya, pada 1-3 April 2014. (Berita selengkapnya dapat dibaca di situs Making All Voices Count)
Making All Voices adalah inisiatif global dalam bidang governance yang menyokong pembuatan dan pengembangan inovasi serta teknologi untuk membangun keterlibatan warga dan responsivitas pemerintah. Kompetisi inovasi yang diikuti Sinergantara adalah salah satu caranya. Kompetisi ini berhasil menjaring ide pemanfaatan teknologi untuk mengakomodasi keterlibatan masyarakat dalam perbaikan sistem pelayanan publik. Tiga finalis terbaik mendapatkan bantuan dana dan bimbingan teknis dari ahli. Program yang digagas Ilham Cendekia ini meraih runner-up, dan dilaksanakan oleh Sinergantara.
Ide program tersebut berawal dari keprihatinan akan tingginya angka kematian ibu melahirkan di kelompok marjinal dan di daerah terpencil. Kehamilan yang bermasalah dan beresiko tinggi seharusnya bisa dideteksi sejak dini agar bisa dimonitor dan mendapat penanganan medis secepatnya. Bagi ibu-ibu hamil di daerah terpencil atau di kalangan marjinal, hal itu sulit dilakukan karena kendala jarak yang jauh dan kurang pengetahuan untuk mengakses pelayanan bersalin di rumah sakit. Sementara itu, telepon genggam dan layanan SMS sudah dikenal baik oleh sebagian besar masyarakat, termasuk di kalangan marjinal dan yang tinggal di daerah terpencil. Program ini melihat peluang tersebut untuk mengatasi masalah. Dengan membuat layanan SMS khusus yang menghubungkan calon pasien (ibu dari kalangan marjinal atau daerah pelosok yang mengalami kehamilan beresiko) dengan rumah sakit terdekat, diharapkan rumah sakit dapat lebih cepat mempersiapkan pelayanan persalinan bagi calon pasien. Kendala waktu dan jarak dapat diatasi.
Ide ini diimplementasikan dalam suatu pilot project selama satu tahun di satu atau dua kabupaten di Indonesia. Pelaksanaan pilat project ini melibatkan komunitas pekerja kesehatan ibu dan anak (Posyandu), bidan desa, rumah sakit daerah dan pemerintah daerah.